Corrosion allowance dalam suatu desain dimaksudkan untuk mengantisipasi tingkat safety suatu equipment agar tetap reliable saat beroperasi. Intinya tanpa diberi corrosion allowance pun suatu equipment tetap safe dipakai karena gaya atau beban yang bekerja masih di bawah nilai yield stress material yang digunakan namun dengan kondisi tidak terjadi aliran fluida yang erosif.
Kalau kondisi operasinya melibatkan kondisi fluida yang erosif maka tidak mungkin CA=0, terlepas dari apakah fluidanya bersifat asam atau basa.
Dalam suatu desain peralatan yang melibatkan aliran fluida e.g. pipe or tube, nilai corrosion allowance selalu diikutsertakan tanpa melihat apakah fluida yang terlibat dalam proses akan menyebabkan terjadinya jenis korosi lain seperti localized corrosion (e.g pitting), SCC, HIC, dan lain sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan estimasi life time peralatan tersebut.
Apabila suatu pipa/tube nilai CAnya sudah habis, maka pipa/ tube itu masih bisa beroperasi secara aman. Hal ini merujuk pada perhitungan berdasarkan ASME/API, karena biasanya tebal pipa/tube dibulatkan lebih tinggi dari tebal minimum berdasarkan nilai allowable stress-nya (dengan catatan, kegagalan hanya disebabkan akibat penipisan dan bukan oleh jenis lain seperti SCC, galvanik, creep, dsb). Namun biasanya untuk langkah aman yaitu bila nilai CAnya sudah habis, maka pipe/tube tersebut diganti.